Sobat AMBYAR berduka. Penyanyi Dionisius Prasetyo alias Didi Kempot, the Godfather of Broken Heart, meninggal dunia pagi ini, Selasa 5 Mei 2020 di RS Kasih Ibu Solo.

 

Perjalanan panjang penyanyi dangdut Jawa ini begitu melegenda. Dimulai dari lagu-lagu Sewu Kutho dan Stasiun Balapan, sampai Perawan Ayu Kalimantan dan Banyu Langit. Terlalu banyak lagu untuk disebutkan satu persatu. 

 

Satu hal yang jelas dan nampak di mata. Didi Kempot mendapatkan hati para milenial, suatu hal yang sangat sulit dilakukan oleh para penyanyi lain. Bahkan bisa dikatakan bahwa tidak ada anak muda yang tidak mengenal Didi Kempot. Semua anak muda kenal, dan menggemari lagu-lagunya. Bahkan orang yang tidak tahu Bahasa Jawapun hafal dengan lagu-lagunya yang hampir semuanya berbahasa Jawa. 

 

Lagu-lagunya yang slow dan melow begitu menyentuh hati mereka. Tak heran diapun mendapatkan julukan the Godfather of the Broken Heart, karena lagu-lagunya yang melankolis. Lord Didi, begitulah julukannya. 

 

Karya-karyanya begitu melegenda. Bahkan menjelang meninggalnya pun dia menciptakan sebuah sejarah. Dari rumahnya, dia mengadakan konser amal dan menghasilkan dana lebih dari 4 milyar. Khusus untuk penanggulangan wabah covid19 ini. 

 

Selamat Jalan Lord Didi. Sampai ketemu lagi di konsermu di kehidupan yang abadi di sana.