12 June 2025
Coaching Clinic UKM Musik10 June 2025
Webinar: Overview of Outcome-Based Education (OBE)Hari sabtu 20 Desember 2015 kawasan Maguwoharjo khususnya jalan-jalan yang menuju ke Stadion Maguwoharjo ruwet, macet. Salah satu magnet event yang terjadi di hari itu adalah dibukanya atau diresmikannya kawasan wisata air Jogja Bay yang menurut berita terbesar di Indonesia. Mereka mengantri masuk ke Teluk Jogja, Jogja Bay.
Jogja Bay itu maknanya apa sih? Jogja ya Jogja, trus Bay? Kata “bay” Menurut kamus Inggris-Indonesia yang dikompilasi oleh Slamet Riyanto, dkk. kata “bay” bermakna “teluk”. Jadi Jogja Bay tentu bermakna “Teluk Jogja” dengan segala nuansanya termasuk ombaknya.
Khok di Jogja ada teluk? Agak aneh juga… karena sejatinya Jogja (Maguwo) bukan wilayah pantai seperti Jakarta yang memiliki Teluk Jakarta; di Banten ada Teluk Banten, dll. Sebetulnya Jogja memiliki banyak embung, seperti Embung Sriten, Embung Nglanggeran, Embung Tambak Baya, Embung Tapan Rejo, dll. Tapi kalau diberi nama Embung Jogja rasanya…. Lagipula, tidak seperti bay, embung, dam, atau rawa, waduk khan tidak memiliki ombak ya...
Embung itu apa sih? Menurut kamus embung berarti waduk (Inggris: dam) namun dengan ukuran yang lebih kecil. Jadi kira-kira waduk kecil. Kalau di-Inggriskan juga bisa, kira-kira “Small Dam”; dan jika ditambah kata Jogja menjadi “Jogja Small Dam”. Coba keren mana? Jogja Bay, Embung Jogja, Jogja Small Dam? Jogja Bay dipilih karena (mungkin) terdengar lebih simple, mudah diingat, serta tersirat sejuk, berpasir bersih, semilir, dan berombak, dan tidak “mouthful” (belibet) dalam pengucapan.
Tidak belibet dalam pengucapan? Mungkin iya bagi sebagian besar orang. Namun, mendengar dari salah dua pengunjung Jogja Bay yaitu anak dan istri saya yang sempat saya cermati, mereka melafalkan “Jogja Bay” sebagai “Jogja [Bae]”. Malah sering terdengar seperti “Jogja [Wae]”. Tidak salah! Itu mungkin satu variasi pengucapan yang kelak malah (mungkin) menjadi salah satu pilihan pelafalan resmi untuk kata “bay”. Siapa tahu!
Sebetulnya, menurut beberapa kamus, “bay” yang bermakna teluk dibaca “bei”- “be” seperti di “bemo” kemudian ditambah bunyi “i” sebagai bunyi luncurnya; jadi mestinya berbunyi [bei] bukan [bae]. Tapi ya sudahlah…yang penting mudah bagi kita aja kali! Mungkin juga, “Jogja Bay” dipilih agar wisatawan datang ke Jogja Bae (maring Jogja Bae lah) atau ke Jogja Wae bukan ke tempat lain, khususnya bagi mereka yang mau “jeguran” (mandi-mandi, ciblon, mainan air) di embung, eh… di teluk Jogja.
Selamat tahun baru 2016, selamat berlibur, dan datang ke Jogja Wae!